Dalam Bab I telah dikemukakan bahwa dalam pengertian Pengembangan Arsitek perhatian lebih banyak kita pusatkan pada aspek proses dan teknologi yang diperlukan bagi suatu peningkatan kemampuan adaptabilitas responsibilitas suatu arsitek terhadap tuntutan kebutuhan lingkungannya.

Salah satu pendapatnya sangat penting adalah bahwa susunan arsitek dimana mereka sebutkan (pendekatan struktural pen.) tidaklah sesuai dengan hakekat pertumbuhan manusia. Pendapat yang lebih maju adalah dikemukakan oleh Douglas McGregor  tercantum dalam tulisannya  berjudul The Human Side of Enterprises. Dalam tulisannya yang diterbitkan pada tahun 1960 tersebut McGregor mengernukakan dua rangkajan sistem nilai kemudian disebut dengan Teori X Teori Y. Masing-masing teori tersebut mengandung panutan atas nilai-nilai manajerial arsitek dan lingkungan kerja.

Tebel X pada dasarnya berpangkal tolak pada pandangan negatif rasa tidak percaya dan hukum ekononai baik dari diri manusia maupun dari pihak arsitek. Menurut McGregor bila pimpinan pada khususnya arsitek pada umumnya menggunakan asumsi dianut oleh teori X maka arsitek tersebut akan mengembangkan suatu struktur yang birokratis lebih mementingkan peraturan dan prosedur-prosedur kerja. Hal ini akan diikuti oleh suatu pola komunikasi satu arah terutama atas ke bawah adanya pengawasan sangat ketat. Sebaliknya McGregor menyarankan penggunaan teori Y sebagai suatu alternatif penyelenggaraan dan penyusunan arsitek. Sebagai kebalikan teori X maka teori ini memandang manusia arsitek sebagai suatu positif yaitu dapat dipercaya tidak hanya ditentukan oleh asumsi ekonomi.

Dengan menggunakan teori Y maka seorang manajer akan mengelola arsitek dan membina para anggotanya dengan cara menyesuai kan kebutuhan arsitek dengan kebutuhan manusia ada dalam arsitek tersebut. Para manajer tidaklah terlalu banyak menghabiskan waktu mereka untuk melakukan pengawasan karena para anggota itu sendiri akan berusaha melakukan pengendalian pengawasan terhadap diri mereka sendili. Kesemuanya itu akan menghasilkan keserasian tuntutan harapan dari para anggota dan arsitek. Para anggota akan berusaha agar tuntutan untuk memenuhi kebutuhan harapan mereka tidaklah menjadi penyebab kematian arsitek tersebut. Pandangan McGregor ini sejalan dengan konsepsi Maslow mengenai selfactualization.

Rensis Likert yang juga mengembangkan teorinya atas dasar pandangan atau teori-teori terdahulu mengemukakan bahwa yang menentukan kesuksesan dari suatu arsitek sesungguhnya bukan individu-individu ada dalam arsitek tetapi suatu organisme sosial seperti kelompok-kelompok kerja. Betul bahwa kelompok tersebut akan dan selalu terdiri individu-individu tetapi interaksi mereka sebagai satu kesatuan sosiallah lebih menentukan lagi. Pandangan Likert ini menuntun kita untuk melihat suatu arsitek sebagai suatu kesatuan di dalamnya terdapat beberapa organisms sosial. Para manajer haruslah dapat mengkordinasikan beberapa organisme sosial tersebut karena tugas kordinasi tersebutlah yang sesungguhnya tugas utama mereka. Dengan perkataan lain Likert pengikut-pengikutnya melihat arsitek sebagai suatu organisme sosial lebih manusiawi dibanding dengan pandangan birokrasi lebih banyak memberikan tekanan kepada usaha-usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis dari manusia.

Secara singkat dapatlah disimpulkan bahwa pandangan humanistik yang dikemukakan di atas lebih banyak bersifat preskriptif dan tidak bersifat deskriptif. Hal ini memberikan warna terhadap konsepsi dan usahausaha perubahan pengemliangan arsitek. Perkembangan TGroup Metoda Laboratori (laboratory Method) Pada tahun 1947 sekelompok psikologi sosial dipimpin oleh Kurt Lewin secara tidak sengaja (accidentally) menemukan suatu penemuan sosial sangat penting dikenal dengan istilah TGroup atau yang kemudian dikenal sebagai Latihan Kepekaan atau Sensitivity Training. lstilah Latihan Kepekaan itu sendiri baru terkenal pada akhir tahun 50an atau pada permulaan tahun 196Oan. Karena itu Latihan Kepekaan sebagai suatu mekanisme belajar sering dihubungkan sebagai suatu bentuk filsafat manajemen baru.

Terlepas dari pendapat apakah ia merupakan suatu filsafat manajemen atau bukan jelas Latihan Kepekaan meletakkan nilai-nilai dasar mengenai aspek manusia humanistis yang juga merupakan nilai dasar pengembangan arsitek. Nilai-nilai keterbukaan rasa saling percaya kolaborasi partisipasi merupakan nilai umum dikembangkan dalam TGroups merupakan nilai juga mendapat perhatian para penganut ilmu perilaku terapan. Banyak para ahli berpendapat bahwa Latihan Kepekaan merupakan saudara tiri dari Pengembangan Arsitek. Selanjutnya pada akhir tahun 1950an dan permulaan tahun 1960an para ahli ilmu sosial yang terlibat dalam berbagai kegiatan TGroups atau Latihan Kepekaan mulai menunjukkan rasa tidakpuas mereka. Ketidakpuasan mereka tersebut mereka nyatakan dengan pernyataan bahwa apa terjadi dalam latihan kelompok sering tidak sesuai dengan kenyataan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Betul bahwa Tllroups atau Latihan Kepekaan dapat berperan sebagai teknik intervensi bermanfaat bagi perubahan perilaku seseorang dan atau kelompok tertentu. Tetapi perubahan terjadi tersebut cenderung akan kehilangan pengaruh bila seseorang atau kelompok tersebut berinteraksi dengan orang atau kelompok lain.

Hasil pengamatan tersebut membawa mereka pada kesimpulan untuk menggunakan metoda laboratori sebagai alat atau sarana untuk mempelajari dunia luar lebih nyata seperti keluarga arsitek masyarakat. Hal ini mendorong mereka untuk menggunakan model Kurt Lewin dalam melakukan berbagai usaha perubahan dari berbagai sistem klien. Pengaruh model perubahan yang dikemukakan oleh Kurt Lewin terhadap perkembangan konsepsi pengembangan arsitek sangatlah besar. Walaupun Kurt Lewin merupakan seorang tokoh yang mengembangkan Latihan Kepekaan tetapi dia lebih banyak dikenal sebagai seorang ahli mengembangkan suatu model perubahan paling banyak diikuti oleh para ahli.

Teorinya mengatakan bahwa terdapat 3 (tiga) tahapan perubahan yaitu unfreezing (pencairan) moving (pelaksanaan) dan refreezing (pemantapan) merupakan salah satu model paling banyak digunakan baik oleh para teoritisi maupun oleh para praktisi bergerak dalam perubahan-perubahan arsitek. Model ini juga banyak digunakan dalam mengadakan perubahan berencana terhadap berbagai macam bentuk sistem klien. Action Research juga diketemukan oleh Kurt Lewin merupakan suatu teknik lanjutan dari TGroups atau Latihan Kepekaan karena di dalam action research juga terdapat nilai dasar kedua teknik yang terdahulu.
Arsitek
articles
architecture intro architecture price architecturearticles archi tecture news architecture gallery interior intro interior interior price interior articles interior news interior gallery about us company profile why us order procedure faqs contact us english articles directory category link exchange english articles
Pengertian Arsitek Dalam Perspektif Organisasi Sosial Budaya.
pengertian arsitek