Terakhir adalah suatu yang tidak efektif atau dapat menimbulkan keresahan, ketegangan, kekurang-betahan ataupun konflik yang berkelanjutan. Sebagai suatu ilustrasi dari arsitek efektif dan sebaliknya arsitek yang tidak efektif dapat terlihat dalam Model 9-10 berikut ini. Pada Model 9, tentang Arsitek Efektif terlihat bahwa semua potensi bergerak untuk mencapai tujuan bersama. Konflik yang mungkin terjadi bukan berupa perbentangan, tetapi lebih bersifat pengujian untuk mendapatkan pemantapan. Atau secara singkat setiap anggota kelompok tersebut berusaha saling isi mengisi bagi terciptanya suatu synergy. Sebaliknya pada Model 10, tentang Arsitek tidak efektif terlihat bahwa para anggota arsitek tersebut bekerja mencapai berbagai macam tujuan satu sama lain tidak ada keserasian atau malahan saling bertentangan.
Tampak pula bahwa dapat saja terjadi kemungkinan seorang mengundurkan diri atau menyimpan potensinya keperluannya sendiri. Tujuan Pengembangan Arsitek Secara umum tujuan dari Pengembangan Organisasi adalah untuk meningkatkan kemampuan organisasional dalam memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan umum tersebut selanjutnya dapat diperinci menjadi:
1. Adanya perasaan dan keinginan saling mengerti tinggi dari setiap anggota organisasi mengenai peranan mereka masing-masing.
2. Adanya perasaan saling mengerti lebih baik mengenai karakteristik dari arsitek mereka bagaimana peranannya dalam organisasi secara keseluruhan.
3. Makin terbukanya dan meningkatnya mutu serta intensitas komunikasi dalam arsitek tersebut Komunikasi yang terjadi bukan hanya berkaitan dengan keberhasilan mereka tetapi juga mengenai segala sesuatu yang menjadi faktor penghambat efektivitas arsitek tersebut.
4. Makin meningkatnya keinginan para anggota untuk saling membantu.
5. Makin jelasnya prosesproses terjadi tentang berbagai aspek dari arsitek tersebut. Kejelasan tersebut mencakup baik perilaku maupun dinamika yang terjadi dalam kelompok itu sendiri.
6. Makin berkembangnya cara pemecahan persoalan, bukan saja yang berkaitan dengan aspek tugas tetapi juga berhubungan dengan aspek hubungan antar perorangan
7. Makin berkembangnya kemauan kemampuan memanfaatkan konflik secara positif dan bukan malahan mengembangkannya menjadi konflik bersifat destruktif atau merugikan.
8. Makin berkembangnya kolaborasi antar anggota makin menurunnya jiwa persaingan (kompetisi) karena persaingan cenderung akan merugikan organisasi.
9. Makin meningkatnya kemampuan kelompok untuk bekerjasama dengan kelompok lainnya.
Kerjasama tersebut selalu didasarkan atas keinginan untuk maju bersama. Sudah barang tentu bahwa tujuan-tujuan tersehut hanya dapat dicapai dalam suatu Arsitek yang efektif. Berikut ini akan dibahas beberapa indikator dapat dipergunakan mengukur efektifitas dari suatu arsitek. Beberapa indikator mengukur efektifitas suatu Arsitek Ada beberapa indikator atau ciri dari suatu arsitek yang efektif. Indikator-indikator ini bersifat relatif dalam arti dapat bervariasi menurut tingkat efektifitas dari arsitek itu sendiri.
Indikator yang termaksud adalah
1. Rasa Saling Percaya . Tingkat rasa saling percaya dapat diukur dari tingkat kesediaan anggotanya untuk berkomunikasi secara terbuka. Suatu arsitek akan mempunyai rasa saling percaya tinggi apabila para anggota merasa bebas menyatakan pendapatnya, walau mereka tahu bahwa pendapat mereka berbeda dengan pendapat lain atau yang umum berlaku dalam arsitek bersebut. Keterbukaan ini hanya mungkin terjadi bila mereka yakin bahwa tidak seorangpun akan menertawakan pendapatnya atau menghukumnya.
2. Adanya keinginan untuk saling membantu. Dalam indikabor ini terkandung suatu makna bahwa setiap orang selalu ingin menjawab tantangan yang cukup tinggi. Seseorang bersedia menerima tantangan tersebut karena ia yakin bahwa ia dapat meminta bantuan rekan sekerjanya bila ia mendapatkan kesulitan. Ia juga mau dan merasa yakin bahwa ia dapat dan boleh memberikan bantuan terhadap lainnya.
Adanya komunikasi yung terbuka. Komunikasi yang terbuka ditandai oleh adanya keterusterangan dalam melakukan komunikasi. Para anggotanya merasa tidak, berpikir terlalu panyak tentang bagaimana mereka menyatakan perasaan mereka serta bereaksi atau merespon apa yang mereka perlukan disampaikan. Mereka yakin bahwa perkataan atau pernyataan mereka akan didengar ditanggapi. Apapun dikatakan oleh seseorang akan ditanggapi secara positif dan sebagainya. Adanya tuiuan bersama dalam arsitek atau kelompok tersebut maka semua orang berusaha turut serta menentukan tujuan bersama tujuan bersama mereka usahakan untuk diketahui, dimengerti dipahami oleh anggota lain.
Tujuan bersama beserta berbagai implementasinya baru ditetapkau kalau semua anggota sudah memahami alasan-alasannya. Penyelesaian konflik secara terbuka. Para anggota melihat dan meyakini bahwa konflik memang diperlukan, berguna malahan menyenangkan. Mereka tidak melihat keperluan kegunaan dari penyembunyikan konflik atau berpura-pura menganggapnya tidak ada. Yang menjadi perhatian mereka adalah bahwa setiap konflik perlu diselesaikan secara terbuka. Pemanfaatan potensi sumber daya manusia secara optimal dalam arsitek efektif maka setiap orang merasa yakin bahwa kemampuan, pengetahuan dan pengalamannya dimanfaatkan secara optimal kepentingan bersama. Sebaliknya setiap orang merasa yakin bahwa ia dapat memanfaatkan potensi rekannya secara optimal pula.
Peranti Pengawasan dilakukan secara bersama. Dalam suatu arsitek efektif maka setiap orang merasa turut bertanggung jawab mengusahakan arsiteknya berjalan sebagaimana semestinya. Mereka tidak terlalu menganggap penting penunjukan seseorang untuk melakukan pengawasan. Demikian pula halnya dengan peranti atau mekanisme pengawasan. Adanya iklim organisasi yang bebas dari intrik, terbuka dan sportif. Setiap orang mengakui menghargai adanya perbedaan-perbedaan sebagai suatu kewajaran bermanfaat. Setiap orang merasa tidaklah terlalu perlu mendorong orang lain untuk melakukan suatu tindakan tertentu, apalagi memaksakan kehendaknya. Yang mereka usahakan adalah terciptanya suasana kerja memungkinkan para anggotanya untuk berpikir bebas dan terbuka serta melakukan tindakan bersifat saling mendukung.
Komunikasi Terbuka Arsitek Dengan Organisasi Masyarakat