BEBERAPA MACAM TEKNIK MANAJEMEN
Perencanaan arsitek Pengertian. Tugas manajemen telah menimbulkan kompleksitas dan keanekaragaman, keharusan peningkatan dalam teknologi perubahan-perubahan tingkah laku manusia. Para pemimpin menyebutkan sebagai tambahan bagi penasehat ahli untuk menemukan tantangan terhadap masalah-masalah baru yang mereka hadapi. Potensi Perencanaan arsitek adalah sebagai suatu produksi pekerjaan arsitek berguna amat luas serta akan lebih dihargai tidak hanya didalam niaga perdagangan tetapi juga dibidang dilapangan administrasi negara. Secara harfiah, Perencanaan arsitek adalah upaya, Aplikasi dari pada pengertian pengumpulan informasi sebagai suatu hasil observasi fakta-fakta berkenaan dengan suatu bentuk pengeluaran dari pada energi.
Menurut disiplin industri, mengandung beberapa teknik-teknik ilmiah yang menilai efektivitas pada suatu sistem pekerjaan arsitek dalam upaya menaikan efisiensi produksi. Perkembangan Studi pekerjaan arsitek (Work Study). Sementara Studi tentang pekerjaan arsitek dengan maksud mendapatkan berbagai jalan untuk mengatur dan mengontrol secara lebih efektif, adalah seusia manusia di muka bumi, menggunakan sistematik pendekatan ilmiah untuk pekerjaan arsitek kemanusiaan adalah persoalan sejarah belakangan ini. Yaitu selama akhir periode perang dunia ke II sebagai perombakan kembali ekonomi Eropa, bahwa sebagian besar dari pada arus terjadi dalam usaha penghargaan atas potensi Studi tentang pekerjaan arsitek sebagai pelayanan yang luas kepada manajemen.
Di India Studi tentang pekerjaan arsitek dimulai sejak tahun 1930 sebagian terbesar diterapkang di bidang administrasi, hal itu dapat ditelaah kembali 15 tahun belakangan ini dan seterusnya. Kemajuan tambahan Industri. Dalam alam pikiran industri, bertitik tolak suatu bentuk kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia dengan objek penyaluran barang-barang pelayanan diperlukan oleh masyarakat. Salah satu bentuk daripada usaha manusia mengkonsumsikan sumber-sumber nyata adalah industri. Pendekatan Multi Teknik dari pada Work Study. Sebagai pekerjaan arsitek kemanusiaan dapat dipengaruhi oleh sejumlah besar berbagai faktor seperti ekonomi, sosiologi, teknik-teknik Iain-lain, maka pendekatan Perencanaan arsitek tentang pemecahan masalah adalah multi disiplin.
Sementara itu Method Study, Work Measurement Analisa Organisasi adalah teknik-teknik dasar, Perencanaan arsitek menggambarkan atas akan sebagian besar disiplin dalam ilmu-ilmu pengetahuan. matematika, iisika, dan sosiologi untuk mendorong spesialisasi. Penilaian Pelaksanaan. Perencanaan arsitek mencoba menilai kapabelitas pelaksanaan suatu sistem pekerjaantidak hanya sematamata dalam usaha mengejaf eisiensi tetapi juga menuntut efektivitas ketepatan (efficacy). Perbedaan antara tiga kriteria itu terletak pada berbagai kepentingan, y Suatu pendekatan sistem. Perencanaan arsitek menguji seluruh sistem tidak hanya untuk sebagian saja dari suatu sistem. Pendekatan sistem-sistem itu adalah bukti nyata sebagai pemecahan terbaik diinginkan, bahkan tidak boleh hanya sebagian pemecahan yang terbaik saja melainkan justru untuk seluruhnya. Konsepsi Pruduktivitas. Tujuan Perencanaan arsitek adalah meningkatkan produktivitas yang membutuhkan dibedakannya secara nyata produksi. Produksi adalah suatu konsep kuantitatif sedangkan produktivitas adalah suatu konsepsi ratio melibatkan hubungan yang rapat antara keluaran (output) dari pada alam ditentukan masukan (input) sumber-sumber nyata. Pemakaian Perencanaan arsitek pada administrasi adaiah salah satu industri-industri raksasa hampir di setiap negara dan pemakaian Perencanaan arsitek aspek-aspek perkembangan dan pengaturan dari administrasi banyak memperoleh kepentingan progressif.
Perencanaan arsitek dapat memberi pelayanan kepada administrasi dengan jalan membantu para pimpinan di lingkungan pemerintahan secara respek membuat mengambil keputusan-keputusan lebih baik tidak hanya mengenai masalah-masalah kecil tingkatannya kantor swasta (pribadi) seperti tenaga bantuan pada tingkat yang lebih rendah prosedur taraf meja, tetapi juga dalam lingkup perencanaan nasional projek-projek lain menarik masyarakat. Proses pengambilan keputusan dapat dibantu oleh metode-metode Perencanaan arsitek dari kumpulan data teliti, analisa dan pengambilan keputusan secara terpadu disemua tingkatan dalam segala suasana kearah pencapaian sasaran ganda (dari pada) ekonomi efisiensi Administrasi Negara.
Kesimpulan.
Perencanaan arsitek adalah suatu perbandingan sederhana dari teknik manajemen yang dapat diterapkan pada pemecahan masalah dihampir semua lapangan kegiatan ekonomi. Ia memiliki potensi besar dibidang perbaikan administrasi dan dapat membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan di semua tingkatan secara lebih efisien, efektif mujarap (ampuh).
TELAAH METODE (METHOD STUDY)
Telaah metode (Method Study) adalah suatu teknik dasar Perencanaan arsitek menyangkut penggunaan metode ilmiah dari pada masalah-masalah pekerjaan. Hal itu berkaitan dengan jalan dalam mana pekerjaan arsitek dikerjakan diselenggarakan untuk memperbaiki bermacam-macam yang mempengaruhi efisiensi suatu kegiatan (aktivitas). Russel Currie mendefinisikan, telaah, metode (method study) sebagai suatu pendekatan analistis dan sistematis atas masalah memungkinkan semua faktor yang relevan untuk dinilai sehingga dengan demikian keputusan-keputusan dapat dibuat diambil secara tepat.
Ruang Lingkup.
Yang menjadi ruang lingkup telaah metode (method study) ialah semua proses atau prosedur yang meliputi penggunaan material sumber-sumber tenaga manusia, terbuka untuk perbaikan ke arah penggunaan pendekatan secara analistis, evolusional evoluasi dari pada telaah metode (method study). Semua itu diterapkan kepada faktor-faktor memiliki penjabaran atas kegiatan masalah faktor-faktor mana meliputi purpose, means, sequence dan person.
Tujuan Telaah Metode (Method Study).
Tujuan umum telaah metode (method study) adalah untuk meningkatkan produktivitas dengan menggunakan TUJUAN KHAS TELAAH METODE (METHOD STUDY) ADALAH SEBAGAI BERIKUT.
Formulasi reorientasi tujuan dan sasaran. Re-evaluasi tugas-tugas. Higher quality and greater throughput. Standardisasi hasil (product). Kegunaan material yang disempurnakan. Pengendalian material secara lebih baik. Standarisasi perbaikan penyederhanaan prosedur metode. Perencanaan (design) lebih baik gedung-gedung pabrik peralatan. Tata ruang disempurnakan dari pada tempat (ruang) kerja di kantor atau pabrik. Keselamatan kerja lebih tinggi standar kesehatan. Kondisi-kondisi pekerjaan arsitek dan lingkungan kerja lebih baik. Perkembangan struktur organisasi yang berimbang. Pemanfaatan lebih baik ketrampilan (kecakapan) pegawai (karyawan). Kepuasan kerja.
Prosedur Dasar.
Teknik telaah metode (method study) terdiri atas 3 (tiga) syarat dasar :
1). Koleksi semua faktor yang ada tersedia atau proses prosedur telaah (study) yang diusulkan.
2). Kesatuan dari pada ide-ide dengan ciritical examination sebagai suatu gambaran untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan demi perbaikan.
3). Penilaian cara terbaik mungkin dimiliki akan mengarah kepada semua kesatuan keadaan.
Persayaratan di atas dapat dipenuhi dengan jalan melaksanakan prosedur dasar telaah metode (method study) melalui 6 (enam) tahap secara berurutan dengan singkatan S R E D I M :
1).Select (memilih pekerjaan arsitek akan diselidiki).
2).Record (mencatat semua fakta bersangkut paut berhubungan dengan keadaan sekarang atau melaksanakan pekerjaan arsitek dengan observasi verifikasi langsung dan mengetahui dengan pasti alasan-alasan untuk fakta-fakta dimaksud).
3).EXamine (mengkaji fakta secara kritis).
4).Develop (mengembangkan metode paling baik sesuai dengan situasi kondisi yang ada).
5).Install (melaksanakan metode baru sebagai suatu standar praktis).
6).Maintain (memelihara dan mengecek metode baru yang dipergunakan sebagai standar yang praktis secara teratur).
Kesimpulan.
Telaah Metode (Method Study) mempersatukan ke dalam pendekatan pemecahan masalah dari pada metode ilmiah, dapat dianggap sebagai suatu sarana bernilai tiada bandingannya atas tugas-tugas untuk mengambil artinya.
WORK MEASUREMENT.
Measurement merupakan suatu faktor yang amat penting dalam usaha melengkapi data informasi guna memecahkan masalah. Hal ini telah diakui pula oleh tokoh pelopor di bidang manajemen ilmu pengetahuan. Dalam kenyataannya percobaan lebih awal Perencanaan arsitek ditunjukkan ke arah penentuan suatu pekerjaan harian tepat guna menentukan dasar bagi pemberian upah harian yang layak. Nilai daripada manajemen adalah untuk mengetahui tentang berapa lama peningkatan pelaksanaan suatu jenis pekerjaan arsitek sejalan sesuai dengan pertumbuhan perkembangan akan kebutuhan perencanaan dan pengawasan secara lebih efektif atas kegiatan-kegiatan organisasi.
Work Measurement adalah penggunaan bermacam-macam teknik dalam menentukan waktu diperlukan oleh seorang pegawai karyawan qualified dalam menjalankan suatu pekerjaan arsitek tertentu pada batas tingkat prestasi yang telah ditetapkan.
Kegunaan Work Measurement.
Work Measurement esensial untuk perencanaan pengawasan. Beberapa langkah penting yang dapat digunakan dalam perencanaan adalah sebagai berikut :
1). Perencanaan penjadwalan dari pada operasi.
2). Penentuan staf dan persyaratan peralatan.
3). Penentuan standar biaya.
4). Tingkat tujuan bagi karyawan.
Beberapa Iangkah khas dalam mana Work Measurement dapat dipakai sebagai dasar untuk mengontrol adalah sebagai berikut :
1). Kendali pendapatan atau keluaran (output).
2). Penilaian arus pelaksanaan.
3). Modifikasi dari pada rencana.
Work Measurement dalam Administrasi.
Percobaan-percobaan Work Measurement di bidang kegiatan administrasi baru-baru ini, dan baik juga dibatasi sebagai mana telah meluas adanya anggapan behwa untuk mengukur pekerjaan arsitek administrasi tidaklah mudah. Analisa pekerjaan arsitek dari pada suatu tingkat administrasi akan menunjukkan bahwa pengukuran tidak hanya esensial tetapi juga memungkinkan bahwa taraf (tingkat) ketelitian tidak bisa sama seperti halnya dalam kasus situasi pabrik.
Teknik-teknik Work Measurement.
Sungguhpun prosedur work measurement bisa berubah-ubah situasi kesituasi dari orang ke orang, biasanya metodologinya adalah sama yaitu melalui tiga phase ialah pengukuran (measurement), kecepatan (rating) upah uang saku. Beberapa teknik yang kegunaan potensiahmya berbeda-beda dan tingkat ketelitian telah dikembangkan. Sebagaimana disebutkan di bawah ini sangatlah penting : 1). Studi tentang waktu (Time Study). 2). Tiruan (Synthesis). 3). Sistem-sistem waktu gerak ditetapkan terlebihdulu (Predetermined Motion Time Systems). 4). Perkiraan secara analistis (Analitical Estimating). 5). Contoh kegiatan (Activity sampling).
v
Pemilihan teknik yang akan digunakan harus berdasarkan faktor seperti iklim kerja arsitek tujuan dari pada pengukuran dan tersedianya sumber-sumber diperlukan. Hubungan antara Work Measurement dengan Telaah Metode (Method Study) Analisa Organisasi. Telaah Metode (Method Study) Analisir Organisasi (Organization Analysis) Work Measurement 3 (tiga) teknik penting untuk meningkatkan efisiensi ekonomis dalam situasi administrasi. Hubungan 3 (tiga) teknik itu adalah amat erat essensial untuk mengenal alam lingkungarmya dalam suatu rancangan arsitek perbaikan atas pengambilan keputusan di bidang perencanaan dan pengontrolan (pengendalian).
Kesimpulan.
Adapun batasnya, Work Measurement adalah alat dapat memberi kesempatan penguasa untuk mengendalikan (mengontrol) apa yang sedang berjalan sekarang, merencanakan tentang apa akan dilakukan kemudian mencoba untuk memperbaiki kedua-duanya.
4. CRITICAL EXAMINATION
Pengertian, Critical Examination adalah prosedur inti dari pada Telaah Metode (Method Study). Masalah-masalah dipilih dan fakta-falcta dicatat agar Critical Examination dapat dilaksanakan. Tujuan Critical Examination adalah untuk menentukan alasan-alasan nyata atas setiap kejadian penting dan untuk memberikan gambaran tentang daftar arsitek sistimatis dari pada semua alternatif memungkinkan untuk perumusan pengertian rencana-rencana pemikiran untuk perbaikan. Teknik Critical Examination telah disebut dikatakan sebagai pemotongan sisi Metode ilmiah melibatkan suatu sistimatis perkembangan terkendali (terkontrol) ke dalam lingkungan vital akan pengkajian yang mendalam atas suatu masalah arsitek.
Critical Examination adalah suatu pengajian pengkajian secara detail, objektif dan sistimatis dari pada berbagai bagai faktor yang mempengaruhi efisiensi operasi suatu kegiatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sesuatu kegiatan. Berbagai faktor mempengaruhi suatu aktivitas dapat dikelompokkan sebagaimana disebutkan di bawah ini :
1). Tujuan (Purpose). Apa akan dikerjakan?
2). Kelengkapan (Means). Bagaimana mengerjakannya?
3). Urutan (Sequence). Bilamana dikerjakan?
4). Tempat (Place). Dimana dikerjakan?
5). Person (Orang). Siapa yang mengerjakan?
Faktor yang pertama-tama dan terpenting untuk dikaji adalah TUJUAN (PURPOSE). Rangkaian urutan pengujian fakta-fakta lain akan sangat tergantung pada tujuan studi itu sendiri. Contoh :
1).Kelengkapan (Means) akan diuji kemudian apabila tujuannya adalah ekonomis atau manfaat kegunaan arsitek lebih baik material alat-alat (peralatan) pelayanan atau perbaikan dari metode-metode kondisi-kondisi pekerjaan.
2).Orang (Person) akan diberikan prioritas jika tujuannya adalah ekonomis atau manfaat diperbaikinya tenaga kerja sebagai kasus dalam masalah-masalah tenaga kerja iklim administrasi.
3).Unitan (Sequence) akan diberikan peristiwa-peristiwa arsitek terdahulu jika penundaan keterlibatan suatu masalah atau gerakan (pergerakan) tidak penting akan diuji.
4).Tempat (Place) akan diuji bila tata ruang atau masalah lingkungan akan diperiksa. Urutan dari pada Pengujian. Pemilihan kegiatan-kegiatan produktif. Sebelum melaksanakan pengkajian secara kritis (Critical Examination) dari suatu proses kegiatan-kegiatan beraneka ragam itu dapat diklasiflkasikan.