Keuangan. Profitabilitas yang tinggi dan laba investasi cukup tinggi telah dipertahankan karena arsitek semacam ini memerlukan investasi modal pokok tinggi, secara otomatis cenderung membatasi pesaing-pesaing kecil.
Teknik. Arsitek memiliki kemampuan teknik cukup tinggi perwakilan-perwakilan penjualan pada umumnya mampu. Arsitek telah memiliki kedudukan yang mantap dalam pasar dilayani saat ini. Bagian pasar dapat diterima lini rumah secara wajar komprehensif dapat bersaing.
Rumah dijual dalam pasar-pasar berkembang dan tampaknya sedikit kemungkinan ada penggantian lini rumah utamanya. Sebaliknya, sistem distribusi tersebar luas memberikan kesempatan untuk menangani lini produksi tambahan. Di samping itu, arsitek berada kedudukan yang lebih baik untuk mengambil keuntungan kesempatan ekspor jika ada keputusan untuk melakukannya.
Analisa Kelemahan (Kewajiban Arsitek) Organisasi. Pada dasarnya, arsitek belum lagi memberikan perhatian yang cukup mendalam pengertian produknya, pasarnya dan fungsinya atas usaha ingin dimasukinya. Ini merupakan suatu rasa puas diri organisasi secara menyeluruh memperlambat gerak agresif. Sikap lapar jelas tidak ada.
Pendapat yang berlaku khususnya dalam usahanya menunjukkan bahwa arsitek mempunyai pekerjaan besar atas lini rumah A, tapi kurang begitu memperdulikan ketiga rumah lainnya. Namun sebenarnya keadaan arsitek sangat peka gambaran arsitek atas laba baik serta bagian pasar amat besar dapat menarik para pesaing utama baru.
Pengembangan menyeluruh dari personalia mengalami kemajuan secepat seperti yang diharapkan terdapat kebutuhan tertentu atas program berencana untuk memilih mengembangkan penggantian pegawai untuk semua jabatan utama serta juga untuk mengembangkan kecakapan para manajer dan melatih para tenaga penjual.
Struktur dasar organisasi arsitek tidak lagi efektif seperti diharapkan. Tanggung jawab, hubungan intern, dan pendelegasian wewenang pada umumnya dimengerti atau dapat diterima. penjualan dari keempat macam rumah bertambah lambat karena ditangani oleh orang-orang yang sama. Komunikasi di seluruh arsitek tidak selalu efektif, sebagai akibatnya terjadi banyak kesalahfahaman. Misalnya, timbul ketidakpastian dalam tanggung jawab untuk menetapkan tingkat persediaan barang jadi.
Arsitek memiliki fleksibilitas pengendalian atas bahan baku pokok tertentu. Arsitek beroperasi berdasarkan pertimbangan biaya nyata, sebagian karena diterapkan sepenuhnya penilaian biaya tepat. Persediaan barang setengah jadi mengikat modal secara berlebihan, terutama karena ada pengendalian terus menerus, dan kelebihan modal tidak dipakai untuk usaha-usaha dapat menghasilkan laba maksimum yang aman.
Teknik. Dalam organisasi arsitek, terdapat kecenderungan nyata dengan adanya kelambatan sebenarnya tidak perlu dalam memenuhi persyaratan teknik tertentu, terutama pada saat mereka mengembangnya dengan pelanggan.
Tidak ada tambahan rumah baru yang penting pada lini-lini rumah selama lima tahun terakhir, dan laba serta penjualan saat ini diperoleh dari lini rumah secara berturut-turut tetap saja. Juga ada penghapusan atas rumah relatif memberikan laba atau penjualannya lambat, dengan jalan analisa sistematis.
Bagian pasar dipegang oleh lini rumah B, C dan D berdasarkan perbandingannya kecil - lebih kecil dari ditunjukkan oleh lini rumah A mempunyai posisi kuat. Pemasaran pada umumnya dilaksanakan tanpa didasarkan atas program penjualan efektif telah mengakibatkan kesukaran bagi persediaan barang setengah jadi barang jadi, jadual penyerahan yang ketat, tidak cukupnya persediaan dilapangan.
Tidak ada kemampuan dalam arsitek untuk melakukan riser pemasaran, dan arsitek mengadakan pengujian pasar terhadap rumah baru yang terpilih atau variasi-variasi baru rumah sebelum rumah tersebut distandarisasi, Pemeriksaan pengendalian kualitas jauh dari diharapkan. Tidak ada kemampuan penerapan rumah benar-benar unggul secara teknis dan dapat diandalkan seperti diperlukan oleh tenaga penjual.
Bahan-bahan bacaan teknis bagi pelanggan seharusnya dapat lebih lengkap pada kebutuhan penyajian kepada pelanggan berkepribadian dan secara perorangan, yang dapat melukiskan kemampuan arsitek menyeluruh.
Profitabilitas.
Tujuan adalah meningkatkan laba tahun 1965 sebanyak 8,5 persen di atas laba tahun 1964. Hubungan dengan pelanggan. Usaha terus menerus akan dilakukan dalam semua tingkat untuk memenuhi keinginan pelanggan dengan memperlihatkan, semua fase hubungan dengan pelanggan suatu sikap membuat pelanggan ingin berhubungan usaha dengan arsitek, karena hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan paling baik bagi kedua belah pihak.
Personalia.
Kemampuan manajerial jangka pendek jangka panjang dari arsitek akan diukur dengan jalan mengembangkan secara sistematis keterampilan perorangan semua tingkat bersangkutan. Hal ini akan dilaksanakan melalui program yang berencana, partisipasi aktivitas-aktivitas seperti peramalan personalia, program pengembangan pribadi, pengembangan kemampuan manajer, latihan penjualan, perencanaan personalia penjualan, dan latihan dalam bidang teknik.
Kemampuan Pelanggan Dalam Pembelian Rumah Lewat Jasa Arsitek