home architecture intro architecture price architecturearticles architecture news architecture gallery interior intro interior interior price interior articles interior news interior gallery about us company profile why us order procedure faqs contact us english send articles articles directory category link exchange sitemap
The Wabi Bentuk Kesederhanaan dan Ketenangan
UMUMNYA, villa-villa di Bali mengambil bentuk-bentuk arsitektur tradisional setempat. Tetapi, ada beberapa arsitek yang menawarkan desain berbeda, yang desainnya mengingatkan pada apa yang pernah disebut sebagai neo-modern oleh Charles Jencks. Keberagaman ini menunjukkan adanya perbedaan ideologi desain di antara para arsitek yang merancang villa-villa di Bali. Dua di antara villa-villa yang menampilkan rancangan neo-modernis adalah WABI dan C151.
Minimalisme sebagai satu konsep atau gaya dalam rancangan hunian merupakan hasil revolusi industri dan kebangkitan paham modernisme dalam sejarah arsitektur, setelah kelahiran the International Style, yang mengusung tema functionalism (kegunaan), clarity (kejelasan) dan simplicity (kesederhanaan). Hal ini jelas terlihat dalam karya arsitektur Wabi yang dalam tampilannya terlihat neo-modernis. Lokasi yang terletak di area sawah dan berkontur ini sengaja didesain dengan kesederhanaan sesuai dengan namanya, Wabi (sederhana dan tenang).
Kondisi tapak yang menurun menjadi salah satu keuntungan dalam menentukan titik ruang. Pengolahan bentuk modul geometris merupakan satu pendekatan estetik yang menekankan pada hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional, baik dalam estetika spatial, bentuk dan struktural. Bentuk bangunan sederhana dan cenderung memainkan garis-garis horizontal maupun vertikal terlihat pada sisi eksterior dan interiornya.Uniknya, bahan dinding bangunan diambil dari galian batu dari tapak.
Setiap villa mempunyai ruang yang sama. Akan tetapi, pengaturan zonanya berbeda antara satu dengan yang lain yaitu terdiri dari: daybed, storage, powder room, entertainment room (dirancang bisa digunakan sebagi ruang tidur tambahan), pool, living room, dining room, kitchen dan 2 bedrooms.
Memasuki ruang demi ruang bisa dirasakan sangat simple dan berkesan luas. Ruang terbuka sengaja diletakkan pada tengah-tengah untuk pool dan taman yang lebih besar. Ruang terbuka ini juga memaksimalkan fungsi ruang dalam melakukan aktifitas. Atap bangunan sebagian ditanami rumput dan sebagian dipakai untuk kolam teratai hias kolam sebagai mekanisme pengendalian panas secara pasif (passive thermal control).
Secara spatial, ruang-ruang spesifik disusun sedemikain rupa agar memiliki tingkat fleksibelitas yang tinggi dalam ketersusunan dan kemudahan fungsinya. Bentuk-bentuk geometris elementer yang praktis tanpa ornamen merupakan karakter utama yang mendominasi permukaan dan massa bangunan. Fungsi esensial yang dipertahankan membuat bangunan menjadi minimalis karena hasil sebuah proses untuk mendapatkan ruang yang betul-betul dimanfaatkan. Villa ini tidak ditampilkan sekedar tujuan akhir bentuk, melainkan juga keberhasilan dalam memurnikan fungsi itu sendiri.
UMUMNYA, villa-villa di Bali mengambil bentuk-bentuk arsitektur tradisional setempat. Tetapi, ada beberapa arsitek yang menawarkan desain berbeda, yang desainnya mengingatkan pada apa yang pernah disebut sebagai neo-modern oleh Charles Jencks. Keberagaman ini menunjukkan adanya perbedaan ideologi desain di antara para arsitek yang merancang villa-villa di Bali. Dua di antara villa-villa yang menampilkan rancangan neo-modernis adalah WABI dan C151.
Minimalisme sebagai satu konsep atau gaya dalam rancangan hunian merupakan hasil revolusi industri dan kebangkitan paham modernisme dalam sejarah arsitektur, setelah kelahiran the International Style, yang mengusung tema functionalism (kegunaan), clarity (kejelasan) dan simplicity (kesederhanaan). Hal ini jelas terlihat dalam karya arsitektur Wabi yang dalam tampilannya terlihat neo-modernis. Lokasi yang terletak di area sawah dan berkontur ini sengaja didesain dengan kesederhanaan sesuai dengan namanya, Wabi (sederhana dan tenang).
Kondisi tapak yang menurun menjadi salah satu keuntungan dalam menentukan titik ruang. Pengolahan bentuk modul geometris merupakan satu pendekatan estetik yang menekankan pada hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional, baik dalam estetika spatial, bentuk dan struktural. Bentuk bangunan sederhana dan cenderung memainkan garis-garis horizontal maupun vertikal terlihat pada sisi eksterior dan interiornya.Uniknya, bahan dinding bangunan diambil dari galian batu dari tapak.
Setiap villa mempunyai ruang yang sama. Akan tetapi, pengaturan zonanya berbeda antara satu dengan yang lain yaitu terdiri dari: daybed, storage, powder room, entertainment room (dirancang bisa digunakan sebagi ruang tidur tambahan), pool, living room, dining room, kitchen dan 2 bedrooms.
Memasuki ruang demi ruang bisa dirasakan sangat simple dan berkesan luas. Ruang terbuka sengaja diletakkan pada tengah-tengah untuk pool dan taman yang lebih besar. Ruang terbuka ini juga memaksimalkan fungsi ruang dalam melakukan aktifitas. Atap bangunan sebagian ditanami rumput dan sebagian dipakai untuk kolam teratai hias kolam sebagai mekanisme pengendalian panas secara pasif (passive thermal control).
Secara spatial, ruang-ruang spesifik disusun sedemikain rupa agar memiliki tingkat fleksibelitas yang tinggi dalam ketersusunan dan kemudahan fungsinya. Bentuk-bentuk geometris elementer yang praktis tanpa ornamen merupakan karakter utama yang mendominasi permukaan dan massa bangunan. Fungsi esensial yang dipertahankan membuat bangunan menjadi minimalis karena hasil sebuah proses untuk mendapatkan ruang yang betul-betul dimanfaatkan. Villa ini tidak ditampilkan sekedar tujuan akhir bentuk, melainkan juga keberhasilan dalam memurnikan fungsi itu sendiri.