____________________________________________ Setiap metode komunikasi lain yang arsitek gunakan. Akan tetapi, ini hanya merupakan: Langkah 1, walaupun hal ini sering dilihat sebagai proses yang lengkap. Sekarang perlu ditanyakan: Mengapa kita harus berkomunikasi dalam konsultan arsitek? Mengapa mengambil Langkah 1? Jawaban satu-satunya tentulah bahwa arsitek berkomunikasi untuk menciptakan pengertian. Dan inilah. Langkah 2. Seringkali dalam komunikasi daiam konsultan arsitek kita melupakan bahwa merupakan syarat yang hakiki untuk menciptakan pengertian mengenai apa yang kita coba untuk dikomunikasikan; jika tidak demikian barangkali kita tidak berkomunikasi sama sekali. Dalam hal demikian, jika kita gagal menciptakan pengertian, paling banyak yang dapat arsitek katakan adalah arsitek telah melaksanakan beberapa metode komunikasi yang dapat atau tidak akan dapat mencapai tujuan yang berharga. Langkah ketiga setelah melakukan komunikasi pertama dan kemudian menciptakan pengertian adalah agar pesan kita bisa diterima oleh pihak yang arsitek ajak berkomunikasi. Ini adalah syarat hakiki bagi setiap orang yang percaya akan prinsip manajemen dengan jalan persuasi; alternatifnya tunduk kepada manajemen dengan jalan perintah, yang menghilangkan kebutuhan untuk menerima pesan arsitek secara sadar oleh pihak yang bersangkutan. Langkah keempat adalah motivasi, yang harus menjadi sasaran terakhir dari semua komunikasi dalam konsultan arsitek. Pada titik ini, harus mungkin dikembangkan rumusan kerja yang tidak terlalu rumit: Komunikasi dalam perusahaan adalah penyebaran informasi untuk menciptakan pengertian dan daya penerimaan guna memotivasi orang lain untuk mengambil beberapa tindakan yang sebelumnya sudah ditetapkan berdasarkan kepentingan yang paling baik dari perusahaan. Rumus ini mengisyaratkan perobahan dasar dalam cara organisasi memandang semua aktivitas komunikasi intern dalam konsultan arsitek. Dengan perkataan lain, tidak lagi cukup dengan hanya menulis atau mengucapkan apa yang hendak dikomunikasikan. Sekarang perlu menggariskan langkah-langkah agar bisa dicapai pengertian dan penerimaan. Apa yang dilakukan oleh manajer produk dalam prosedur dan pengaturan dan pengangkutan bahan, dimana komponen yang sangat penting secara serampangan ditumpuk dalam sebuah karton, diberikan ke tangan pengemudi forklift untuk diangkat ke ujung produksi dan sesudah itu dilupakan? Banyak konsultan arsitek pada waktu ini melaksanakan komunikasinya atas ide yang penting, gagasan persaingan, rencana, strategi, dan informasi lain dengan cara serampangan. Dengan begitu banyak hal yang harus dikomunikasikan, anggapan bahwa informasi penting cukup diterima dan dimengerti bukanlah sama sekali berkomunikasi dalam arti kata sesungguhnya menurut komunikasi dalam konsultan arsitek. Rumus arsitek menunjukkan suatu pengetahuan yang pasti pada pihak pengirim berita bahwa orang yang menerima berita mengerti hal yang dicoba untuk dikomunikasikan. Misalnya, apakah seorang manajer penjualan menangani tanggung jawabnya secara berhasil jika dia mengkomunikasikan rencana penjualannya tahun depan kepada bawahannya dalam bentuk memo, atau bahkan mengadakan rapat tiga hari, tapi kemudian tidak berusaha mengetahui apakah rencananya dimengerti? Jika hal itu tidak dimengerti, dapatkah manajer penjualan secara benar mempertanggungjawabkan para tenaga penjualnya untuk tidak menerima dan mengikuti rencana?